Dewasa ini, jenis kopi yang ditawarkan jenisnya semakin beragam. Tentu saja variasi sajian kopi itu tetap mengandung kafein yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Namun sebenarnya, berapa batas aman menikmati kafein tersebut?
Dr Lila, psikiater asal Surabaya yang sempat mengisi acara talkshow Coffee vs Health dalam Malang Coffee Festival pada Sabtu kemarin (29/09) kemudian menjelaskan secara detail tentang batas aman tersebut.
Saran harian untuk menikmati kafein sebenarnya adalah 200 miligram. Takaran tersebut biasanya setara dengan dua sampai tiga cangkir kopi. Saran tersebut berasal dari Food Standards Agency, yang mengingatkan kalau mengonsumsi kafein bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
"Karena kafein bersifat menyempitkan pembuluh darah, penderita hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi minum kopinya. Bahkan pasien stroke pun diwajibkan untuk tidak minum kopi sama sekali," terang Dr Lila.
Mengonsumsi kafein berlebihan juga dilaporkan menganggu kesehatan ibu hamil dan janin. Maka dari itu, selain penderita hipertensi dan stroke, ibu hamil juga disarankan mengawasi asupan kafein yang dikonsumsi setiap hari.
Efek lain dari kafein sebenarnya juga berbahaya bagi tulang. Sebab setiap menikmati 350 miligram kafein, sebanyak 5 miligram kalsium akan tergerus.
Bukan hanya itu, kafein umumnya juga memicu sel saraf di otak tetap aktif. Sehingga setelah minum kopi, biasanya seseorang akan kesulitan tidur. Meskipun demikian, efek kafein terhadap kafein tersebut berbeda pada setiap orang.
"Ada orang yang minum secangkir kopi, langsung insomnia. Tetapi ada juga yang minum tiga cangkir sekaligus, dia tetap bisa tidur," kata Dr Lila.
Maka dari itu, Dr Lila mengingatkan kalau setiap orang sebaiknya memahami efek kopi tersebut pada dirinya masing-masing.
Kafein itu sehat, begitu tegas Dr Lila. Namun sifat sehat tersebut berlaku jika seseorang mematuhi asupan harian kafein. Sebab ketika kafein dikonsumsi sesuai anjuran, ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan. Misalnya meredakan gejala migrain.
"Sebagai psikiater, saya juga menganjurkan pasien yang mengalami depresi untuk minum kopi. Hasilnya? Terbukti gejala stres mereka berkurang karena mengonsumsi kopi yang mengandung kafein sesuai anjuran," begitu tandasnya.